tenisIndonesia.com, Jakarta – Meningkatnya prestasi tenis Indonesia beberapa tahun terakhir ini, tak bisa dipungkiri berkaitan erat dengan keseriusan dan kegigihan Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Dr. Rildo Ananda Anwar, SH., MH., dan jajarannya dalam upaya pembinaan atlet.
Salah satu upaya pembinaan paling menonjol di era kepemimpinan Rildo Ananda Anwar adalah berjalannya proses regenerasi pemain yang bersinambungan. Talenta-talenta muda potensial mendapat kesempatan mengenakan seragam timnas tenis Merah Putih untuk membela Indonesia di berbagai ajang bergengsi. Nyaris di setiap event penting terlihat muka-muka baru tampil berkolaborasi dengan para petenis senior.
Masuknya M. Rifqi Fitriadi atau yang akrab disapa Tole sebagai punggawa anyar timnas tenis Indonesia, juga Muhammad Althaf Dhaifullah yang memperkuat tim Davis Cup Indonesia tahun 2018 dan 2022, kemudian munculnya nama Joleta Budiman di skuad Asian Games tahun 2018, Ari Fahresi dan Priska Madelyn Nugroho di tim SEA Games tahun 2019, M. Gunawan Trismuwantara di skuad Davis Cup Indonesia tahun 2020 dan 2021, serta dua petenis muda sekaligus, Priska Madelyn Nugroho dan Janice Tjen di tim Fed Cup Indonesia tahun 2020, kemudian masuknya Fadona Titalyana Kusumawati di skuad Piala Billie Jean King (BJK) tahun 2022 dan Achad Imam Maruf sebagai kekuatan gres tim Davis Cup Indonesia 2022, (kedua nama terakhir bersama Tegar Abdi Satrio Wibowo, Rifqy Sukma Ramadhan, Fitriani Sabatini dan Novela Rezha juga diproyeksikan bakal diturunkan di ajang SEA Games 2022) adalah bukti nyata tak terbantahkan bahwa Rildo Ananda Anwar sangat serius memperhatikan regenerasi pemain.
Nampaknya mantan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian PUPR tersebut tidak ingin langsung berpuas diri dengan berderet prestasi yang berhasil ditorehkan oleh petenis-petenis Indonesia beberapa tahun terakhir ini, antara lain diraihnya medali emas pada ajang Asian Games Jakarta-Palembang 2018 setelah penantian panjang sejak tahun 2002, kemudian disusul kesuksesan Indonesia menjadi juara umum cabang olahraga tenis di pentas SEA Games Manila tahun 2019 dengan torehan tiga medali emas. Akan tetapi Pria yang dilahirkan di Jakarta 64 tahun silam itu juga terus berupaya mengorbitkan atlet-atlet tenis masa depan, yang di masa mendatang diharapkan dapat menjadi kekuatan baru guna meneruskan tongkat estafet dari para seniornya.
Ketua 1 Pengurus Provinsi (Pengprov) PELTI Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Soetriono, M.P., memuji keberanian Ketum PP PELTI dalam memberi kesempatan dan mengorbitkan atlet-atlet tenis muda untuk unjuk aksi diberbagai ajang resmi.
“Luar biasa, Pak Rildho all out dalam memajukan tenis Indonesia dan juga berani mengirim atlet-atlet muda walau belum punya pengalaman yang banyak tuk menapakkan ke jenjang internasional.” ujar profesor Soetriono (10 Juli 2021).
Catatan menarik lainnya, walaupun setengah masa baktinya sebagai Ketum PP PELTI harus dilalui bebarengan dengan masa-masa sulit hantaman badai pandemi, akan tetapi Rildo Ananda Anwar dan jajarannya tetap gigih berusaha meningkatkan prestasi serta menjalankan roda organisasi dengan baik.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas (Dewas) Perum Perumnas dan staf khusus Menteri PUPR itu acapkali terlihat turun langsung memantau latihan Pelatnas Tenis Indonesia dan melakukan komunikasi aktif dengan para pemain. Rildo Ananda Anwar juga kerap menghadiri langsung berbagai kegiatan tenis di berbagai kota dan daerah di seluruh penjuru Nusantara, mulai dari acara pembukaan kejuaraan atau turnamen tenis, memantau musyawarah provinsi (musprov) dan pelantikan-pelantikan pengurus provinsi dan kegiatan-kegiatan tenis lainnya.
Jadi teringat wawancara kami dengan salah satu pakar tenis Indonesia, Deddy Prasetyo, disela-sela Musyawarah Nasional (Munas) PP PELTI, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 24 s/d 26 November 2017 silam.
“Rildo Ananda Anwar adalah sosok yang paling layak menjadi Ketum PP PELTI.” kata Deddy Prasetyo ketika itu, (24 November 2017).
“Pak Rildo Anwar adalah mantan pemain tenis yang bagus dan lumayan berprestasi dijamannya. Beliau sangat cinta dan mengerti betul seluk beluk tenis Indonesia.” sambung pelatih senior yang akrab dipanggil Om Deddy itu.
Rasanya apa yang diungkapkan oleh pemilik Deddy Prasetyo Tennis Club (DETEC) itu masih berlaku sampai saat ini bahkan hingga 5 tahun mendatang. Memang tak mudah mencari sosok yang setara dengan Rildo Ananda Anwar sebagai nahkoda PP PELTI.