tenisIndonesia.com, Surabaya – INDONESIA PERLU PEMBINAAN TENIS 3 B
Pertenisan Indonesia memerlukan pembinaan yang Berjenjang, Berkesinambungan dan Berkelanjutan (3B) untuk menuju prestasi dunia.
Salam Olahraga Sukses Organisasi Sukses Prestasi.
Perhelatan SEA Games ke 31 di Hanoi Vietnam khususnya cabang olahraga (cabor) Tenis telah berakhir. Indonesia hanya mampu meraih 1 (satu) medali Emas dari nomor Ganda Campuran yang dipersembahkan oleh pasangan legendaris Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi. Hasil ini sangat ironis bila berkaca pada torehan di gelaran SEA Games ke 30 yang berlangsung di Manila, Philipina. Kala itu Indonesia mendulang 3 (tiga) medali Emas.
Dari sini banyak yang dapat dipetik dan disimak, salah satunya adalah sudah kompetitifnya Tenis disejumlah negara dikawasan ASEAN, seperti Thailand, Vietnam, Philipina, dan lainnya.
Negara-negara tersebut saat ini rata-rata memiliki pemain berusia muda dengan teknik pukulan yang sangat berkualitas. Ini tentu menjadi tantangan bagi Tenis Indonesia. Pembenahan menjadi suatu keharusan yang perlu dilakukan sesegera mungkin, mengingat perhelatan SEA GAMES ke – 32 yang menurut rencana bakal diadakan di Kamboja pada tahun 2023 sudah didepan mata. Tentu saja semua Negara berusaha menyiapkan diri sebaik-baiknya menatap pesta olahraga multi event terakbar di Asia Tenggara tersebut.
Pembibitan, Pemasalan dan Regenerasi pemain nampaknya menjadi masalah yang kita hadapi bersama dalam upaya memunculkan Atlet yang siap menjadi patner dan siap bertarung di pentas tingkat Internasional.
Hal penting yang juga perlu menjadi titik perhatian adalah jangan sampai kita mengeksploitasi pemain untuk bermain dua hingga tiga kali sehingga selain tenaga habis, hasilnya yang dicapai juga tidak optimal.
Salah satu resep yang mungkin kita tawarkan adalah konsep pembinaan yang Berjenjang, Berkesinambungan dan Berkelanjutan. Bagaimana kita memformulasikan pola pembinaan yang baik dan benar sesuai kaidah kepelatihan.
Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Jawa Timur belum lama ini telah berhasil membuat Blue Print ( buku cetak biru) untuk Pola Pembinaan Tenis di Jawa Timur sebagai pedoman bagi Pengurus Kabupaten (Pengkab)/Pengurus Kota (Pengkot) PELTI Se-Jatim untuk melakukan Pembinaan dan Kepelatihan bagi pengkab/kot lebih khusus bagi Bidang Pembinaan Prestasi. Sebagai contoh Salah satunya beberapa waktu yang lalu pada tanggal 14 – 17 Juni 2022, bekerjasama dengan Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Provinsi Jawa Tumur mengadakan Pelatihan Sertifikasi Pelatih Tenis se-Jawa Timur. Kegiatan tersebut diikuti 50 Orang Pelatih dan Calon Pelatih dengan 25 % dari kalangan Gender.
Makna dari Kepelatihan ini adalah diharapkan para pelatih bisa menyusun program kepelatihan dengan baik dan benar, juga bagaimana memaknai filosofi dan psikologi kepelatihan.
Tidak kalah pentingnya terkait dengan Kepemimpinan olahraga yang disampaikan oleh Sekretaris Umum (Sekum) Pengprov PELTI Jatim Didik Utomo Pribadi. Kepemimpinan /leadership penting karena seorang Pelatih akan dihadapkan pada Atlit yang akan dilatih sehingga falsafah Jawa “Ing Ngarso Sung Tuloda ing madya mangun karso tut wuri handayani” harus dijalani dengan baik dan benar agar anak didiknya bisa menjalankan intruksi kepelatihan dengan baik.
Ing Ngarso Sung Tulodho Ing Madya Mangun Karso Tut Wurihandayani makna yang dikandung adalah seorang pemimpin / pelatih di – depan harus bisa memberi teladan, di- tengah membimbing ( memotivasi, memberi semangat, menciptakan situasi kondusif) dan di-belakang seorang pemimpin harus bisa mendorong ( dukungan moral ).
Disamping itu Pengprov PELTI Jatim untuk mengasah para Atletnya juga mengadakan kegiatan yang terprogram dan berjenjang dengan baik, kita ambil contoh ada kegiatan yang berskala Regional dengan mengadakan kejuaraan Tenis dengan Tajuk Kejuaraan Persami Korwil dan Persami Master. Sebagai ilustrasi Jawa Timur dengan 38 kabupaten/kota tidak akan mungkin melakukan kejuaraan terpusat di Surabaya. Sehingga wilayah Jawa Timur kita bagi menjadi 6 Korwil, sebagai contoh korwil 1 wilayah Surabaya Raya meliputi Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Lamongan, Gresik, Tuban dan Bojonegoro dan seterusnya, Korwil 6 Wilayah Madura meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep, secara bergiliran masing-masing Kabupaten ditunjuk sebagai pelaksana dengan bantuan dana dari pengprov PELTI Jatim sebagai stimulan, dengan demikian Daerah terbiasa melaksanakan suatu kegiatan (event ) dan sekaligus bisa menjadikan motivasi Daerah untuk lebih berprestasi. Kegiatan tersebut terkait langsung unsur Pemasalan di Daerah yang mana punya dampak dengan harapan masyarakat gemar untuk bermain Tenis. Dengan demikian sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.
Para Juara di kejuaraan Persami Korwil kita pertemukan di kejuaraan dengan tajuk Persami Master di tempat yang juga berpindah-pindah. Tidak berhenti sampai disitu, bagi Para Juara Persami Master kita fasilitasi dan ikutkan mereka di Kejuaraan Tenis Internasional Yunior ITW Widjojo Soejono dengan biaya pendaftaran ditanggung oleh Pengprov PELTI Jatim.
Tidak hanya berskala regional, Pengprov PELTI Jatim juga mengadakan Pertandingan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) yang diikuti oleh perwakilan pengkab/kot di 38 kab/kota Jawa Timur juga menjadi bagian pola pembinaan. Ditingkat Nasional kita juga akan melaksanakan Kejuaraan Nasional (Kejurnas), yang kita rencanakan adalah Piala Gubernur I, juga pertandingan – pertandingan Turnamen Diakui PELTI (TDP) lainnya. Kemudian pada puncaknya dipenghujung Tahun kita akan gelar Turnamen Tingkat Internasional yaitu ITF (International Tennis Federation) Widjojo soejono. Kejuaraan Tenis Yunior Internasional yang inshah alloh akan kita gelar pada tanggal 3 s/d 9 Oktober 2022 di lapangan tenis Kodam V Brawijaya Surabaya. Kejuaraan ini adalah merupakan gelaran yang ke – 39 dan akan diikuti oleh kurang lebih 25 Negara. Para Atlet akan uji kemampuan dengan Atlet dari Manca Negara, antara lain Indonesia, China, Jepang, Thailand, Vietnam dan lain-lain.
Kolaborasi antara Atlet, Pelatih, Wasit, Orang Tua Atlit, Pemerhati Tenis dan tentunya Pengurus menjadi penting. Sinergitas, Koordinasi, Komunikasi dan konfermasi menjadi satu kesatuan yang terintegrasi dengan baik bersimbioses mutualisme, tidak boleh mengesampingkan satu dengan yang lainnya.
Pengurus di tingkat pusat maupun daerah, juga Club-Club, sama – sama penting untuk berbagi Kegiatan, berbagi Pengalaman dan yang tidak kalah pentingnya berbagi Pendanaan, setidaknya berbagi Net Working agar dapat menggaet sponships yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembinaan tenis di daerah.
Semoga dengan sedikit tulisan ini, kedepan Pertenisan di – Indonesia bisa berjalan dengan baik, mengedepankan Sukses Organisasi Sukses Prestasi yang maknaknya Prestasi akan tercapai apabila organisasinya baik. Organisasi yang baik organisasi yang Transparan, Koordinatif, Komunikatif, tidak Top Down harus Bottom Up, dan tidak kalah penting dalam menjalankan serta memutar organisasi tidak One Man Show, biasakan melaksanakan Rapat Kerja Harian yang seperti yang telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PELTI.
Semoga dan semoga. Salam olahraga Sukses Organisasi Sukses Prestasi (Didik Utomo Pribadi)
Penulis adalah Sekretaris Umum Pengprov PELTI Jawa Timur, juga sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Hukum Pengurus Pusat (PP) PELTI, dan sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Inateq Pusat, serta sebagai Dosen Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur.