Wamenkumham dan Prof Soetriono Juara 1 Turnamen Tenis Profesor

tenisIndonesia.com, Semarang – Pasangan ganda Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej, S.H., M.Hum., dan Prof. Dr. Ir. Soetriono, MP., akhirnya tampil sebagai juara pertama Turnamen Terbuka Tenis Profesor yang berlangsung di Kota Semarang.

Titel kampiun berhak disandang oleh Prof Eddy Hiariej dan Prof Tri, begitu sapaan akrab Prof. Edward Omar Sharif Hiariej dan Prof. Soetriono, menyusul kemenangan yang mereka petik di laga pamungkas atas duet Prof. Dr. Jamari, ST., MT. / Prof. Dr. Suharnomo, SE., M.Si.

Bertanding di Lapangan Tenis FIK UNNES Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (12/06/2022) siang WIB, Prof Eddy Hiariej yang kita kenal sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) pada Kabinet Indonesia Maju, dan Prof Tri yang merupakan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Jember (Unej), mengalahkan pasangan Universitas Diponegoro (UNDIP) itu dengan skor 6-3.

“Alhamdulillah saya dan Prof Eddy Hiariej berhasil menjadi juara di Turnamen Tenis Profesor ini.” tutur Prof Tri ketika dihubungi tenisIndonesia.com beberapa saat seusai upacara penghormatan pemenang (UPP) (12/06).

“Bersyukur kami berdua bisa bermain solid selama turnamen berlangsung. Untuk pasangan saya luar bisa, main pertama masih belum bisa ketemu chemistry-nya, namun begitu main yang kedua hingga ke enam kami telah menemukan, jadi bisa main enjoy….” imbuh Ketua 1 Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PELTI) Jawa Timur tersebut.

Sebelum berlaga di partai puncak, di babak empat besar yang juga dimainkan di arena yang sama, Prof Eddy Hiariej / Prof Tri membukukan kemenangan atas pasangan Prof. Dr. Bahruddin, M.Kes., Sp.Pros (K) / Prof. Ir. Andani Achmad, MT, dengan skor 6-3.

Sementara Prof. Jamari / Prof Suharnomo di babak semifinal membuat kejutan besar dengan berhasil menundukkan pasangan unggulan teratas, Prof. Ganefri, Ph.D. / Prof. Dr. Kamal Firdaus, M.Kes., AIFO.

Prof. Jamari / Prof Suharnomo mengalahkan juara bertahan asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu dengan skor 6-3.

“Kejuaraan yang luar biasa meriah, menang kalah sudah biasa yang terpenting silraturahim, yang dapat memperpanjang usia, dan mensinergikan olahraga tenis dengan pengembangan ilmu pengetahuan.” pungkas prof Tri dipenghujung perbincangannya bersama tenisIndonesia.com.

Related posts