tenisIndonesia.com, Jakarta – Salah satu petenis putra muda berbakat masa depan Negeri ini, Claudio Renardi Lumanauw yang berduet dengan Patriach Kristomega, sukses mengukir prestasi gemilang di pertengahan bulan Maret 2022. Pasangan gado-gado DKI dan Babel itu, berhasil meraih gelar juara pada turnamen bertitel “Sportama Doubles Championship” yang bergulir di Jakarta, 18-20 Maret 2022.
Dio dan Ega Uneputty, begitu panggilan akrab Claudio Renardi Lumanauw dan Patriach Kristomega, berhak menyandang titel kampiun setelah mereka memenangi partai puncak kontra duo atlet PON, Tio Juliandi Hutauruk (Pabar)/Kareem Abdul Hakim (Jabar).
Berlaga di lapangan tenis The Sultan Hotel and Residence, Jakarta, Minggu (20 Maret 2022), Dio/Ega mengakhiri perlawanan Tio/Kareem dengan kemenangan dua set langsung, 6-4, 7-5.
Saat dihubungi usai tampil sebagai juara, Dio mengaku sangat bersyukur dapat berprestasi pada kejuaraan tenis yang diikuti oleh sederet petenis papan atas Indonesia, antara lain, Tegar Abdi Satrio Wibowo (Kalsel), Faried Widyarohmadhiansyah (DKI), Rifqy Sukma Ramadhan (Jabar), M Faisal Aidil (Kaltim), Sebastian Ali Da Costa (Banten), Sunu Wahyu Trijati (Jateng), Achad Imam Ma’ruf (Pabar), Hendrawan Susanto (DKI) dan sejumlah nama-nama beken lainnya.
“Alhamdullilah bisa dapat juara double kali ini, apa lagi banyak juga pemain bagus yang ikut dalam pertandingan tersebut. Yang pasti ,semoga dapat mempertahankan dan tentu juga tidak kalah penting meningkatkan kualitas.” tutur Dio kepada Shirly Arayana Megatama dari tenisIndonesia.com dan ayotenis.com.
Lebih jauh dikatakan oleh remaja yang lahir pada tahun 2004 itu, gelar ini juga menjadi modal berharga baginya untuk makin meningkatkan rasa percaya diri dalam mengarungi persaingan di kancah tenis profesional.
“Target saya kedepan yang pasti ingin lebih deep di turnamen senior national sih terutama.” sambungnya.
Setelah berprestasi di turnamen ini, Dio berencana rehat sejenak untuk memfokuskan diri menjalani ibadah puasa Ramadhan yang sudah didepan mata. Namun demikian, pelajar kelas XII di SMA SKO Ragunan, Jakarta itu, bertekad tetap menggeber latihan intensif dengan porsi yang disesuaikan.
“Untuk sementara saya fokus puasa Ramadhan dulu, akan tetapi tentu tetap berlatih dengan durasi dan frekuensi yang sedikit disesuaikan.” tutup Dio sebelum mengakhiri obrolannya.