tenisIndonesia.com, Jakarta, – Salah satu petenis andalan Jawa Barat, Ni Putu Armini, baru-baru ini mengukir prestasi yang cukup baik dengan sukses menyabet gelar juara di ajang BNTP – Dunlop Elite Club Tennis Circuit pekan pertama.
Pada kejuaraan tenis yang diadakan di Jakarta, mulai 1 hingga 5 September 2021 itu, Ni Putu Armini keluar sebagai juara sektor tunggal putri. Srikandi tenis kelahiran tahun 1997 itu berhak menyandang titel kampiun, setelah ia berhasil mengalahkan lawan-lawan yang menghadangnya, salah satunya adalah petenis unggulan utama, Suryaningsih asal Nusa Tenggara Barat (NTB). Putu, begitu sapaan karib Ni Putu Armini, menumbangkan Suryaningsih di babak empat besar.
Atas prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Putu di kejuaraan tenis BNTP seri pertama, banyak pecinta tenis di Tanah Air yang mulai penasaran siapa pelatih yang memoles Putu dan dimana ia berlatih selama ini.
“Untuk persiapan jelang PON saya berlatih bersama bersama pelatih PON Jabar di GBK Senayan dan dan disisi lain saya juga latihan tambahan fisik, tehnik dengan coach Rully setiap pagi di lapangan marinir Cilandak.” ujar Putu saat dihubungi oleh tenisIndonesia.com (6 September 2021).
Sementara itu secara terpisah Lilik Ruliani atau yang lebih akrab dipanggil Coach Rully mengungkapkan, dirinya sudah melatih Putu sejak akhir tahun 2016 lalu.
“Saya melatih Putu sejak dia masuk TNI, sekitar akhir tahun 2016 lalu.” tutur Coach Rully kepada tenisIndonesia.com (6/9).
“Menurut saya PUTU petenis yang berbakat dan cukup potensial. Beberapa waktu belakangan ini saya hanya fokus memperbaiki pukulan-pukulannya yang dirasa kurang.” lanjutnya.
Coach Rully juga mengatakan bila ada beberapa teknik pukulan Ni Putu Armini yang masih memungkinkan untuk lebih ditingkatkan lagi.
“Minimal 2-3 jam pagi, dan terus harus dilatih supaya terjadi habit terutama di backhand-nya yang sepertinya perlu lebih dimaksimalkan.” terangnya.
Sebagai informasi tambahan, Ni Putu Armini adalah salah satu anggota tim tenis putri PON (Pekan Olahraga Nasional) Jawa Barat di PON Papua XX.
