Althaf Dhaifulla Bukan Tipe Kacang Lupa Kulit, Selalu Ingat Pelatih yang Telah Membimbingnya

tenisIndonesia.com, Jayapura, – Prestasi bagus berhasil diukir oleh salah satu petenis andalan kontingen Papua Barat, M. Althaf Dhaifulla Albaihaqi, di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Pemuda yang pada bulan November 2021 nanti tepat berumur 21 tahun tersebut, sukses membawa pulang tiga keping medali dari tiga nomor yang diikutinya.

Salah satu kejutan besar yang berhasil dibuat oleh Althaf Dhaifulla pada gelaran PON XX Papua adalah keberhasilannya menekuk unggulan pertama nomor tunggal putra, David Agung Susanto asal Jawa Timur pada babak empat besar. Kemenangan itu sekaligus membuatnya berhak tampil di babak pamungkas untuk memperebutkan medali emas.

Pada partai final nomor tunggal putra yang berlangsung hari Kamis (07 Oktober 2021) siang WIT, bertempat di Lapangan tenis Sian Soor, (kawasan kantor Walikota Jayapura) Jayapura, Althaf nyaris kembali mencetak kejutan besar saat ia memimpin 3-6, 6-4, 5-4 atas petenis tunggal putra andalan Jawa Timur, M. Rifqi Fitriadi.

Akan tetapi akhirnya Althaf yang didapuk sebagai unggulan keempat, harus mengakui keunggulan Rifqi Fitriadi yang merupakan unggulan kedua dengan kedudukan akhir 3-6, 6-4, 7-5.

Dengan hasil tersebut, Tole, demikian Rifqi Fitriadi akrab disapa, berhak menerima pengalungan medali emas, sementara Althaf mendapatkan medali perak, sedangkan David Agung Susanto dan Patriach Kristomega harus puas menerima pengalungan medali perunggu.

Tak hanya sukses merengkuh medali perak dari nomor tunggal putra, Althaf juga berhasil menggondol dua medali perunggu, yakni dari nomor beregu putra dan ganda campuran bersama Kadek Gita.

“Alhamdulillah, ini semua melebihi target saya. Saya bisa menampilkan performance terbaik saya disini. Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada Rifky yg sudah berhasil menjadi juara di tunggal putra PON 2021 ini.” ujar Althaf ketika dihubungi tenisIndonesia.com beberapa saat seusai Upacara Penghormatan Pemenang (07/10).

Walaupun berhasil mengukir prestasi mengagumkan pada ajang yang sangat prestisius di Negeri ini, akan tetapi Althaf enggan jemawa atau lupa diri.

Ia bahkan masih mengingat betul pelatih hingga orang-orang yang dinilainya sudah berjasa dalam usahanya meniti karier di cabor tenis.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya ke seluruh orang yang mendukung saya. Kepada Coach Martin yang sudah membimbing saya sejak saya umur 13 tahun, saya dibawa ke Bandung untuk berlatih fokus tennis di C.O.R.E tennis academy sampai saya menjuarai beberapa event ITF Junior, Nasional, hingga saya mewakili Indonesia di WJTC, Junior Davis Cup & Davis Cup. Saya tidak bisa membayar kembali itu semua atas dedikasi yang coach Martin berikan ke saya.” kata Althaf.

“Lalu, untuk persiapan PON ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Cipinang Tennis Club AKA Next Gen Tennis Academy, Ka Stefan Kadir, Marlo Santoso, Ka Teo dan Ka Manu yang sudah membantu persiapan sampai menuju PON.” tambah angota skuad Piala Davis Indonesia tahun 2018 itu.

“Tentu tak lupa juga terima kasih kepada Adventiana tunangan saya yang selalu ada memberikan support saat off ataupun on the court. Bapak dr.Arief, ayah adik, dan mama yang selalu mendoakan saya dirumah, dan masih banyak lagi pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Sungguh tanpa mereka semua yang full men-support saya, mungkin saya tidak bisa mendapatkan ini semua.” terang Althaf.

Petenis kelahiran Bandung, Jawa Barat itu juga mengatakan bila ia tak mau cepat berpuas diri dengan apa yang telah diraihnya di Bumi Cendrawasih. Althaf mengaku justru semakin terlecut untuk dapat mencetak prestasi di event yang lebih tinggi.

“Prestasi di Papua menjadi pematik bagi saya untuk dapat mengukir prestasi yang jauh lebih baik dan tinggi lagi di level nasional maupun internasional.” lanjutnya.

Saat tenisIndonesia.com menanyakan perihal kemungkinan dirinya kembali masuk tim tenis Indonesia, Althaf menjawab dengan diplomatis.

“Membela Merah Putih itu akan menjadi kebanggan untuk saya sendiri.” tutupnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *